Sabtu, 11 Juni 2011

Kognitif Disonan: Cara Illuminati mengacaukan otak manusia


Illuminati

Kognitif Disonan dijelaskan oleh kamus sebagai: “Perasaan ketidaknyamanan sebagai akibat mengikuti dua ide yang kontradiktif pada saat yang bersamaan.”

Misalnya, dalam film “Chicago,” ketika seorang istri menangkap basah suaminya di tempat tidur bersama dengan dua orang wanita, suaminya bersikeras bahwa dia sendirian.

“Apa maksudmu?” katanya. “Saya melihat dua orang wanita!”

Dia menjawab: “Percayalah apa yang saya katakan, bukan apa yang Anda lihat!”

Tentu saja, wanita itu mengalami disonansi kognitif. Dengan pistolnya ia menyelesaikan kontradiksi tersebut dengan menembak suaminya.

“Chicago” merupakan sebuah pengungkapan metoda Illuminati. Mereka mengajari kita untuk mempercayai apa yang mereka beritahukan kepada kita, bukan apa yang mata, telinga dan akal sehat kita sendiri yang memberitahukan kepada kita.

“Apa yang diberitahukan kepada kita” adalah merupakan pesona setan yang diberikan oleh Illuminati, sebuah kelompok pemuja setan yang dipimpin oleh Kabalis Yahudi dan Mason yang mengontrol sebagian besar pendidikan, informasi dan budaya kita, dengan cara memberikan dana kepada kelompok oportunis dan mereka yang tertipu.

Seperti yang Anda ketahui, pemuja setan ini kekuasannya berasal dari kartel bank sentral yang menggunakan monopoli atas kredit pemerintah dalam rangka mendapatkan monopoli atas segala sesuatu di atas dunia ini meliputi: kekayaan, kekuasaan, pikiran dan jiwa manusia.

Kemanusiaan berada di bawah pesona setan yang terdiri dari kebohongan dan korupsi, yaitu penipuan dan dekadensi.

Illuminati (Freemasonry) telah menyusup dan mengambil alih sebagian besar organisasi-organisasi kita. Kita diposisikan di tingkat terendah dalam sistem pemujaan setan sebagai pelayan dan budak mereka. TSA adalah merupakan sarana pengkondisian masyarakat agar terbiasa menerima pelecehan seksual.

Illuminati berawal dari peribadatan kepada setan agama Yahudi disebut Sabbatean yang menyebar ke separuh orang-orang Yahudi di Eropa, termasuk sindikat Rothschild. Mereka mengambil alih Freemasonry dan sudah banyak menumbangkan negara melalui kawin campur dan dengan berpura-pura pindah agama.

Illuminati melahirkan Komunisme. Tujuan dan metoda mereka identik: kebebasan akhir, pernikahan, keluarga, warisan, patriotisme dan milik pribadi, (mereka akan memiliki segalanya dengan kedok “Negara”) Mereka adalah para pengikut setan despotisme yang secara diam-diam mengatur dunia, dengan menjangkitkan kejahatan ke dalam masyarakat.

Mereka berada di belakang peran baik Nazi maupun Komunis, menyembunyikan jejak mereka dengan menganiaya Yahudi non-Sabbatean. Sehingga dalam Perang Dunia II, mereka dapat menghancurkan Jerman dan sebagian besar Eropa, dan memajukan rencana tirani dunia para pemilik bank sentral.

Pola Disonansi Kognitif

pola

Pola dari disonansi kognitif adalah di mana mereka menggantikan Tuhan dengan Setan, cahaya dengan kegelapan dan menyebut kegelapan dengan cahaya. Ini adalah sumber dari disonansi kognitif kita dan hal itu sudah berlangsung sepanjang waktu.

Jadi, jelas menurut kita bahwa alam semesta yang diatur oleh sebuah daya kreatif maha luar biasa yang mengikuti desain yang melekat pada alam dan moral yang membuahkan kesehatan dan kebahagiaan kita, namun mereka menghukum kita karena mengemban pandangan ini. Kita diberitahu mereka bahwa alam semesta kosong dan kacau.

Mengapa? Karena esensi dari Tata Dunia Baru -New World Order adalah menggantikan apa yang nyata dengan apa yang palsu, yaitu menggantikan Tuhan dengan bank sentral Kabalistis yang mengatur dunia sesuai dengan kepentingannya. Ketika mereka berhasil mencapai tujuannya, maka kita tidak akan mengingat kebenaran lagi.

Para bankir Illuminati berada di belakang berbagai peperangan dan revolusi, ia juga berada di belakang apa yang disebut dengan “Pencerahan” – yang kesemuanya itu dirancang untuk melemahkan manusia dan mengendalikannya, dengan demikian memungkinkan kepada mereka untuk menggantikan Tuhan.

“Humanisme” hanya mempertuhankan bankir Kabalis. Mereka melucuti dan merendahkan derajat manusia karena kepercayaan kita kepada Tuhan.]

Jadi mereka memiliki pola untuk kita: bukannya kita mengakui keberadaan Pencipta dan rancangan-Nya sehingga beruntung, akan tetapi sebaliknya kita diajarkan untuk menyangkal keberadaan-Nya, menentang aturan-Nya, dan tinggal dalam sebuah solipsisme disfungsional atas nama “kebebasan.”

“Modernitas” hanyalah merupakan penolakan kepada eksistensi Tuhan dari pengikut ajaran Setan yang melekat dalam ordo dan tujuannya. Dan hal ini merupakan pemuliaan disfungsi individu yang terasing serta mencerminkan keterasingan orang-orang Yahudi Illuminati dari manusia dan alam semesta. Modernisme mengorbankan yang universal dalam mendukung pribadi para pendukung solipsistic, padahal kebenaran bersifat universal.

Disonansi kognitif kita berasal dari kontras antara apa yang hukum-hukum Tuhan seperti yang terkait dengan (pikiran sehat, insting, intuisi dan indera kita) mengungkapkannya, dan apa yang diungkapkan para pembohong yang dibayar oleh Illuminati dan mereka yang tertipu menyuruh kepada kita untuk mempercayainya.

Saya telah menyia-nyiakan sebagian besar hidup saya karena mendengarkan para bankir “orang-orang besar”, bukan diri saya sendiri.

Contoh-contoh Disonansi Kognitif

Peristiwa serangan 9/11 memberikan banyak contoh. Kita diberitahu bahwa pesawat menghantam Pentagon dan Shanksville PA. Tapi tidak ada puing-puing pesawat dimaksud. Kita diberitahu Larry Silverstein merubuhkan gedung WTC-7 tapi bukan menara kembar? WTC-7 dirubuhkan tetapi menara kembar tidak?

Peristiwa serangan 9/11 memberikan dalih untuk melakukan perang palsu terhadap teror, padahal dirancang untuk melucuti hak-hak sipil kita. Teroris sebenarnya adalah para bankir bank sentral, politisi dan media massa. Mereka membunuh lebih dari 3000 orang di siang hari bolong.

Gender adalah sebuah “konstruksi sosial” selain wanita bertindak seperti laki-laki dan sebaliknya. Perempuan lebih kuat dan lebih baik daripada pria.

Anak-anak tidak membutuhkan model peran heteroseksual. Wanita tidak membutuhkan suami, anak-anak tidak membutuhkan ayah dan ibu.

Homoseksualitas merupakan gangguan perkembangan sampai tahun 1973 ketika Rockefeller memutuskan untuk mengacaukan pernikahan dan keluarga. Sekarang para pemimpin pengkhianat dan pendidik memaksakan hal tersebut kepada heteroseksual.

Cinta romantis adalah merupakan tujuan dari keberadaan kita. Seks (terutama dengan wanita cantik) adalah pengalaman hidup tertinggi yang ditawarkan. Banyak melakukan hubungan seks lebih baik. (Semua tidak benar. Kami sangat mencari kasih sayang Tuhan yang telah diambil mereka.)

Hal ini berlangsung terus menerus. Seperti penduduk di negara-negara bekas komunis, kita perlu melihat kebenaran di balik tipuan pemerintah, media massa atau sekolah.

Disonansi kognitif yang kita alami adalah perbedaan antara kebenaran (Tuhan) dan kebohongan (pesona setan Illuminati.) Dalam Protokol Zion, penulisnya mengulang-ulang, “semboyan kami adalah kekuatan dan dibuat untuk dipercayai.”

Penipuan hanya berjalan pada audiens yang mudah percaya. Kita tidak akan menderita disonansi kognitif jika kita memahami kesulitan yang bersifat ilusi dan politik

Saya mengajak para pembaca untuk membuat contoh “Percayalah apa yang saya katakan, bukan apa yang Anda lihat.”

Zagami Apakah Dia Seorang Antek Freemason Atau Seorang Pembelot Freemason

Illuminati merencanakan melakukan “Nazifikasi” negara-negara Barat pada tahun 2012 dan akan menghukum semua orang beriman, dengan dalih perang melawan teror serta akan menghancurkan perekonomian dunia.

Zagami, seorang keturunan keluarga Illuminati, pada bulan Juni tahun lalu pindah agama, dan memilih Islam sebagai agama barunya. Kemudian Ia bertekad melakukan perlawanan terhadap Illuminati. Sewaktu masih sebagai anggota keluarga Illuminati, Ia mempunyai banyak pengalaman mengikuti berbagai upacara setan yang menakutkan, upacara magi hitam (sihir jahat), pengendalian pikiran (mind control) dan penyiksaan yang dilakukan di dalam lingkungan Loji tertutup.

Pada hari Sabtu ia menyimpan daftar nama-nama anggota Freemasonry tingkat tinggi pada situsnya Illuminati Confessions, mereka menyatakan siap berperang melawan para pengikut setan Illuminati. Di samping melakukan pengamanan secara ketat, Zagami juga memberikan nomor telepon pribadi untuk menjawab berbagai pertanyaan penting mengenai ketulusannya melakukan hal tersebut.

leoz
Leo Zagami, benarkah Dia Seorang Pemberontak?
“Zagami menjelaskan bahwa sekarang adalah akhir jaman, dan ini tidak main-main, tegasnya, Hal itu disampaikannya pada tanggal 3 Januari 2007 dalam sebuah wawancara di situsnya.

“Perlu diingat bahwa akan terjadi perubahan posisi kosmis pada tanggal 21 Desember 2012, dimana hal itu menyisakan waktu 6 tahun kepada kita untuk mempersiapkan diri … Jadi, sebaiknya waktu itu dipersiapan masing-masing kita, kemudian semuanya bangkit melawan Illuminati dan memertahankan hak kita di bawah lindungan Tuhan Yang Maha Esa sebelum Illuminati mengambil kendali dan memulai menganiaya orang-orang beriman. … Siapkan senjata kalian untuk mempertahankan keyakinan atau kita akan hancur binasa. Ini perang melawan Setan, jadi, wahai penduduk bumi belahan Barat, (Timur juga dong) sadarlah, atau kalian akan bangun dari mimpi buruk di pagi hari bulan Desember 2012.

“Mulai tahun 2010 Anda akan memulai merasakan perubahan suasana secara besar-besaran, akan tetapi pada tahun 2012 Anda akan melihat dengan jelas berakhirnya peradaban ini dengan mata kepala kita sendiri … akan terjadi total NAZIFIKASI negara-negara Barat pada tahun 2010, sebelumnya terjadi kondisi perekonomian yang sangat buruk yang akibatnya akan dirasakan setiap orang. Kemudian ketegangan sosial akan memuncak ketingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan pada akhirnya menjadi konflik internal pada tahun 2012, yaitu PERANG SAUDARA”

“Apakah Anda siap mati untuk Tuhan dan dengan keyakinan agama Anda untuk melakukan perubahan positif untuk dunia, ataukah Anda semua hanyalah sekumpulan pengecut yang berada di bawah kekuasaan setan, bisanya hanya bicara saja dengan tidak ada bukti nyata”

Zagami, sebagai mantan anggota the Comitato Esecutivo Massonico - Masonic Executive Committee (MEC) of Monte Carlo, sebelum hengkang dari MEC adalah asli orang dalam, sebagai anggota Freemasonry tingkat 33, dan sebagai salah seorang pimpinan dalam kelompok Loji setan P2 (Propaganda 2) Freemasonry. Dia adalah seorang “pangeran” yang dipersiapkan untuk mengambil alih pimpinan Illuminati dari “raja” Licio Gelli yang sudah tua.

Alasan mengapa sampai saat ini saya meremehkan Zagami, karena ia memberi kesan bahwa kekuasaan Illuminati berada di Vatican di bawah Jesuit. Saya sendiri tetap berkeyakinan bahwa kekuasaan Illuminati berada di bawah kartel bank sentral dunia, yang dikepalai oleh Rothschild, … mereka dalam melakukan kontrolnya dengan cara memanfaatkan anggota-anggota Freemason, Zionis, Jesuit, Vatican, Sosialis, Liberal, Komunis, Feminis dan Aktifis Gay, Neo Cons, semua Dinas Rahasia, media, yayasan dll.

Namun alangkah bodohnya bila terus-menerus meremehkan pengakuan berharga Zagami, karena alasan ketidak sesuaian akademis. Saya kira Zagami tidak mengindahkan Zionis, hanya saja dia memfokuskan perhatiannya kepada apa yang dia ketahuinya secara langsung.

Illuminati layaknya seperti gerombolan. Tidak masalah jika keluarga Chicago, London atau New York yang melakukan tugas. Mereka merupakan lingkaran keluarga yang tumpang-tindih yang hidupnya diabdikan untuk kepentingan tujuan yang sama, yaitu menguasai dunia dengan sistem Luciferian.

Greg Szymanski again deserves our thanks for featuring Zagami on his web site since October. Jeff Rense also deserves credit for posting Greg's stories.

Di bawah ini sebagian ringkasan wawancara Greg dengan Zagami.

Pertunjukkan Boneka Illuminati

Zagami menjelaskan bahwa dunia merupakan pertunjukkan boneka global di kendalikan oleh tangan-tangan manusia idiot, yang tidak pernah merubah cara hidupnya selama berabad-abad di bawah naungan ajaran Lucifer.

Kata Zagami, mereka bekerja bersam-sama, termasuk Hugo Chavez yang dengan sungguh-sungguh membantu melaksanakan agenda Bush dengan penampilan theatrical nya. Chavez dikendalikan oleh Vatican dan bekerja untuk The New World Order sebagaimana juga dilakukan oleh hampir semua pimpinan pemerintahan dan agama-agama di dunia.

“Begitulah cara mereka bekerja bersama-sama di lapisan atas untuk satu tujuan yang mereka pikir merupakan suatu cover-up yang sempurna. Wahabi atau Wahibi [the Saudis] diciptakan oleh Zionis dan teman-temannya, orang Inggris mengira sebagai suku bangsa Israel yang hilang. Hal serupa juga terjadi pada Arafat dan apa yang disebut Ikhwanul Muslimin (Persaudaraan Islam), sama-sama diciptakan oleh Dinas Rahasia Inggris.

Leo Zagami, Istri dan Anaknya

Tentu saja Ikhwanul Muslimin (Persaudaraan Islam) juga berada dibelakang pimpinan Iran dan pimpinan Perlawanan Iraq . Semuanya panggung sandiwara untuk konsumsi orang-orang awam.

Dalam e-mailnya kepada saya pada hari minggu, Leo menyebut konflik Iraq-Iran-Israel sebagai “pertunjukkan Dinas Rahasia Asing” dan Ahmadinejad di kenal sebagai pengikut aliran setan yang tidak jelas hubungannya dengan Islam”.

Dia juga mengatakan bahwa konflik Putin dengan Rothschild hanyalah sebuah “permainan”. Putin juga dikendalikan oleh Illuminati.

Zagami menantang bekas teman-temannya anggota Freemasonry penyembah setan dan pelaku black magic, para penipu, untuk berdialog secara terbuka. Untuk menguasai rakyatnya sendiri, para Aristokrat Eropa dalam melaksanakan pemerintahannya selalu dibantu dengan sorcery dan black magic .. serta kekuatan setan lainnya … Mereka belajar ilmu setan ini dari Guru-gurunya di Roma yang didapatkannya dari Yunani, Mesir, Sumeria … yang tidak pernah berhenti melakukan penipuan terus menerus terhadap umat manusia.

Selanjutnya dikatakan bahwa G.W. Bush adalah anak “orang paling berkuasa di Illuminati dan dia dibina bapaknya serta CIA untuk menjadi seorang ujung tombak boneka Antichrist Vatican Zionist, dan tidaklah menjadi masalah bagi Illuminati, apakah ia menjadi presiden atau tidak, karena keluarga Bush akan selalu tampil berperan memimpin keadaan dan mendikte presiden. Ingat tokoh setan Anton LaVey, pendiri Gereja Setan dan pengendali perang pemikiran CIA adalah teman dekat George H. Bush, mereka bersama-sama merencanakan untuk menokohkan anaknya George W.Bush sebagai pengikut setan, untuk melakukan peran penting saat datangnya Era Setan setelah 11 September 2001. Dan rencana tersebut dipersiapkan sudah sejak lama, sewaktu Anton LaVey masih hidup.

Dia menjelaskan bahwa angka 666 saat ini terpampang dimana-mana: “padanan kata “w” dalam bahasa Ibrani adalah huruf “vav” atau “waw”. Nilai angka vav adalah 6. Jadi dalam bahasa Inggris “www” bila dialihkan ke dalam bahasa Ibrani menjadi “vav vav vav”, dengan angka 666. Sekarang ini sudah dapat dipastikan kita tidak dapat melakukan bisnis di situs internet tanpa menggunakan huruf WWW, kemudian juga kita diawasi oleh kamera pengintai dan akhirnya menyusul pemasangan micro-chip di dalam badan manusia. Micro-chip merupakan Mark of the Beast terakhir dan akan menjadikan kita di bawah kekuasaan Setan sepenuhnya, dan mereka sudah siap untuk melakukan Armagedon melawan Mesiah. Jadi kita harus melakukan perlawanan untuk membantu datangnya Mesiah yang sebenarnya.

“Saat ini hampir semua ajaran agama dirusak dari dalam oleh Illuminati, termasuk Islam, Yahudi, Evangelis, Protestan, the Born-Again Kristen, semuanya di kuasai secara rahasia oleh Freemasonry, dinas rahasia, Ksatria Malta, dan Jesuit. Jadi dialog antar-agama secara murni pun sangat mustahil untuk dilakukan.

Kesimpulan

Leo Zagami menilai dirinya sebagai "the last idealist in the Illuminati." Dan mengatakan bahwa Ia memimpin perlawanan terhadap Illuminati dan cukup memperoleh dukungan dari teman-temannya yang sama-sama sadar ( The Order). Adalah penuh harapan dalam situasi seperti saat sekarang ini muncul seorang yang berani dan layak seperti Leo Zagami. Akan berdosa besarlah bila kita menolak pahlawan sejati dan membiarkannya dimanfaatkan oleh setan, penipu yang licik dan jahat. Dan ingat, Illuminati selalu bekerja dengan metoda Hegel, mempertentangkan satu dengan yang lainnya, memecah belah, kemudian datang menawarkan diri sebagai juru selamat: Contohnya, FDR, Hitler berhasil menjebak rakyat Jerman ke dalam perangkap Illuminati.

“Dalam e-mailnya kepada saya, Leo mengatakan bahwa “ANDA SAAT INI HIDUP DI DALAM SEBUAH PENJARA ILUMINATI YANG DIBANGUN OLEH JESUIT DENGAN DANA KEUANGAN ZIONIS”, Saya setuju mengenai “Penjara Illuminati”. Untuk yang lainnya, Saya akan terus bertanya kepada Leo, membaca dan memikirkannya.

Elit Penguasa Dunia, yaitu The New World Order yang fasis membangun rumah penjagalan untuk kita secara terang-terangan: Kejadian 11 September 2001 merupakan bukti nyata kebengisannya. Kita punya pilihan salah satu dari alternatif ini: pergi ke rumah jagal seperti domba, atau menerima saran Zagami dan melakukan persiapan.

Minggu, 05 Juni 2011

The Assassins


Pada pertengahan abad ke 12, di Syria terdapat sebuah kelompok rahasia para penghisap ganja. Mereka berusaha merebut tahta kepemimpinan Islam pada masa itu dengan cara-cara kekerasan. Kelompok ini memiliki struktur organisasi rapi. Mereka membangun sistem sel bawah tanah. Membentuk agensi dan spionase dengan struktur kepemiminan piramidal. Jaringan intelijen piramidal ini mereka gerakkan di tengah masyarakat Muslim di seluruh dunia.

Dalam kepemimpinan piramidal ini, ada satu pemimpin tertinggi. Tugasnya mengatur se1uruh agen-agen di berbagai wilayah masyarakat Muslim. Para eksekutor kelompok dalam organisasinya ini disebut Assassins.

Semula, kelompok Assassins ini disebut Nizariyah. Karena, mereka berusaha mengembalikan Pangeran Nizar al- Toyyib ke tahta kekuasaan Mesir. Nizariyah melakukan cara ini karena yakin bahwa Pangeran Nizar al- Toyyib adalah reinkarnasi Nabi Ismail as. Namun berkali Nizariyah salah patron dan gagal meraih tujuan. Akhirnya mereka berinovasi menentukan pemimpin.

Merasa mendapat jalan buntu dan jengah mengalami kegagalan akibat salah memilih pemimpin, Nizariyah mereorientrasi sistem oganisasi dan bertindak berbeda dengan cara-cara sebelumnya. Kali ini, Nizariyah melanggar syariah Islam. Mereka menyabotase dan mengadopsi secara compang-camping akidah Syiah tentang Imam Mahdi. Dengan dalih mempersiapkan diri untuk menyambut datangnya Imam Mahdi, Imam ke 12 yang diagungkan masyarakat Syiah, kelompok Nizariyah melancarkan serangan bawah tanah kepada orang-orang yang dianggap musuhnya.

Perbuatan Nizariyah ini jelas bertentangan dengan syariah Islam yang disampaikan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan keyakinan masyarakat Syiah. Kepemimpinan Nabi pamungkas itu dilanjutkan oleh 12 Imam. Imam terakhir adalah Imam Mahdi yang dijanjikan Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai penegak keadilan akhir zaman.

Sehebat apapun atraksi mereka, meski mengklaim gerakannya demi mempersiapkan kehadiran Imam¬Mahdi, sangat jelas mereka melanggar syariat Islam Syiah. Misalnya, kelompok Nizariyah membolehkan setiap pemimpin mereka memiliki hak istimewa; meminum anggur hingga mabuk, menghisap ganja hingga teler. Lebih fatal lagi, pemimpin mereka dihalalkan membunuh umat Islam lainnya dengan dalih jihad. Penyimpangan total terhadap syariat Islam yang mereka lakukan menjadi alasan para ulama Syiah mendakwa mereka sebagai orang-orang murtad dan sesat.

Setelah dinyatakan bersalah dan sesat, kelompok Nizariyah meninggalkan Mesir dan pindah ke Syria. Kemudian, di sana kaum Nizariyah dikenal sebagai kelompok hashshasin. Bahasa Inggris mengkonversi kata ini menjadi Assassins, artinya para pembunuh. Namun penegasan ini masih mengandung kontroversi. Hashshasin yang diartikan "penghisap ganja", menurut beberapa pakar Bahasa Arab berasal dari kata yang artinya "penjaga rahasia-rahasia".

Selanjutnya, dalam kendali kepemimpinan Hasan bin Sabah, kelompok Assassins banyak melakukan serangan gerilya secara keji. Mereka menyerang kota Baghdad dari markas besar Lembah Alamut, di sebelah utara Persia. Mereka berusaha menggulingkan penguasa pada masa itu.

Dalam The History of the Assassins, Amin Maluf, menjelaskan bahwa Hasan bin Sabah adalah master budaya dan penyair yang menguasai sains moderen. Hasan bin Sabah berusaha keras membangun organisasi Assassins. Dia adopsi teknik-teknik Darul Hikmat di Kairo, Mesir. Dia berambisi memajukan organisasi yang dipimpinnya itu. Terbukti, setelah dua abad lebih, kel0mpok Assassins lihai membunuh musuh-musuhnya dengan racun dan senjata. Kelompok ini juga mahir melakukan serangan-serangan bawah tanah yang pernah menjadi momok di kawasan Timur Tengah.

Benteng Assassins di LembahAlamut menjadi salah satu legenda Persia yang terkenal dengan sebutan "surga dunia". Marco Polo terkesan akan kemegahan dan kemewahan Benteng Alamut. Usai perjalanannya melintasi benteng itu pada tahun 1271 M, dia menulis:

Di lembah elok itu, di antara dua gunung tinggi menjulang, dia (Hasan bin Sabah) membangun taman¬taman mewah. Di dalamnya tumbuh semua pohon berbuah ranum dan segala tumbuhan harum yang bisa dipetik. Istana-istana dengan ragam luas dan bentuk dibangun di setiap hamparan taman yang berbeda¬beda. Istana-istana itu dihias batu emas. Di dinding¬dindingnya bergelantungan lukisan-lukisan. Di jendela¬jendelanya bermacam kelambu sutra mewah terpajang.
Di ruang-ruang istana, suguhan anggur, susu, madu dan air bersih tersaji di tiap sudutnya. Penghuninya gadis¬gadis cantik molek. Mereka semua pandai bernyanyi, memainkan berbagai alat musik dan menari. Mereka semua manja serta memikat dengan sejuk.

Sebuah kastil kokoh, seolah mustahil dihancurkan menancap di gerbang. Dia ingin tak seorang pun masttk ke "surga dunia" itu tanpa ijinnya. Itulah pintu masuk menuju lembah elok itu.

Hasan bin Sabah merekrut para pemuda di wilayahnya sebagai pengikutnya dengan cara membius mereka dan mengangkutnya ke lembah itu. Setelah sadar, ternyata mereka berada di "surga dunia" itu. Pemandangan surga dunia dipamerkan kepada mereka. Segala kenikmatan bius mereka rasakan berbarengan dengan doktrin-doktrin sebelum akhirnya dilepas kembali ke tengah masyarakat.

Setelah para pemuda itu diculik oleh Hasan bin Sabah untuk dijadikan murid, ketika itu mereka dicuci-otak dengan berbagai merek dan type tipu daya. Akal sehat mereka menjadi hilang. Bagi mereka, sosok Hasan bin Sabah adalah segalanya. Moto mereka kemudian: Tak ada larangan! Semua halal!

Para pemuda "berotak haru" itu telah terbiasa dengan kenikmatan di lembah "surga dunia": Akhirnya mereka merasakan dunia luar tak bernilai apa-apa. Mereka mabuk doktrin Hasan bin Sabah. Setelah terbiasa dengan kemewahan, ketika mereka dikembalikan di lingkungan semula yang sarat dengan kerja keras dan hambatan¬hambatan, timbul rasa ingin kembali ke taman surgawi Hasan bin Sabah. Untuk mendapatkan lagi kenikmatan¬"surga dunia" itu, mereka halalkan segala cara dan rela meski nyawa sebagai taruhan.

Art of Imposture (Seni Menipu). Begitu Abdul Rahman menulis. Dia catat muslihat Hasan bin Sabah ketika memerintah seorang murid terdekatnya yang memiliki loyalitas tinggi ditanam hingga leher. Kemudian murid yang hanya kelihatan kepalanya di atas tanah itu dilumuri darah segar. Tampaklah kepala itu tanpa tubuh. Sebelumnya murid terdekat itu dikabarkan terpenggal kepalanya di medan perang. Setelah murid loyal itu benar-benar tampak seolah mati, Hasan bin Sabah mengumpulkan murid¬murld barunya untuk menyaksikan kepala berlumur darah tanpa tubuh itu. Di depan murid-murid baru itu, murid loyal yang hanya tampak kepalanya di atas tanah itu mengabarkan kenikmatan surga.

Murid-murid barupun mendengar syair-syair palsu tentang surga yang terujar dari kepala berlumur darah itu. Indah dan menggiurkan. Mereka menyangka, seniornya itu telah masuk surga. Setelah Hasan bin Sabah benar¬benar yakin bahwa murid-muridnya telah terbius oleh tipu-dayanya, dia memerintah mereka kembali ke "surga dunia". Kemudian, murid yang ditanam hinggga leher itu, benar-benar dipenggal. Untuk menyempurnakan tipu muslihatnya, Hasan bin Sabah memajang kepala itu di tiang ritual hingga selalu bisa disaksikan seluruh penduduk lembah."surga dunia". Murid-muridpun terbius surga palsu

Arkun Daraul dalam karyanya A History of Secret Societies, membagi kelompok rahasia pengikut Assassins menjadi tiga lapis: pertama, para misionaris (Dayes), kedua para sahabat (Rafiq), ketiga adalah murid-murid yang teruji kesetiaannya, pecintanya (Muhibbin). Golongan terakhir adalah para eksekutor terlatih. Para muhibbin mencirikan diri dengan topi putih dan sepatu boot merah. Ketiga lapis kelompok Assassins, selain mahir menghunjam belati di dada korbannya, mereka juga menguasai bermacam bahasa. Ada kalanya mereka berdandan dan berperilaku seolah pendeta. Mereka juga berbaur dengan masyarakat dengan menjadi pedagang dan serdadu. Intinya, mereka siap menyamar apa saja sebagai kedok demi menjalankan misi dan meraih tujuan.

Kata sandi anggota Assassins adalah "dari surga". Setiap ada "surat perintah jalan" untuk misi, eksekutor Assassins akan mendapat pertanyaan, "Dari mana asalmu?" Sang eksekutor pun menjawab, "Dari surga." Setelah dipastikan, instruksi dimandatkan, "Bunuhlah fulan/fulanah. Setelah berhasil, kau akan kembali menghuni surga. Jemputlah kematian! Karena para malaikat tak sabar mengangkatmu ke surga."

Pengaruh Assassins menyebar ke seantero jagad hingga pertengahan abad 13. Setelah Basan bin Sabah terbunuh di tangan anaknya sendiri, Muhammad, kelompok Assassins mengalami kemunduran. Kemudian Muhammad juga dibunuh anaknya sendiri. Tahun 1256, markas besar Assassins, Benteng Alamut, jatuh ke tangan Penjajah Mongol yang menandai akhir riwayat Assassins.

Pada awal abad 16, pemerintahan Ottoman yang berkuasa, menghancurkan pertahanan terakhir Assassins di Syria. Tamatlah riwayat kekuatan militer Assassins yang tak terkalahkan pada masanya. Perubahan besar ini menjadikan dinasti pemimpin "Nizariyah Ismailiyah memodernisasi organisasinya. Agha Khan adalah tokoh utamanya. Kemudian mereka menghilangkan citra Assassins atau 'pembunuh'. Organisasi yang berubah total ini mensyaratkan toleransi kepada sesama umat manusia sebagai lanskap kegiatannya dan melaksanakan perintah al-Quran.

Illuminati Menciptakan Amerika Untuk Mempercepat Tata Dunia Baru

Kebanyakan orang Amerika mengejek ketika disebut konspirasi padahal negara mereka diciptakan oleh Freemasonry namun mereka tidak punya petunjuk. Freemason merancang konstitusi dan menandatangani Deklarasi Kemerdekaan. Orang-orang Indian yang membuang teh di pelabuhan adalah Mason. Begitu pula Paul Revere dan minutemen, George Washington dan sebagian besar jenderal. Marquis de Lafayette ini dikecualikan sampai ia bergabung dengan Mason. Minimal 20 dari 42 Presiden Amerika Serikat adalah "Brothers."

minutemen, (sometimes lowercase) a member of a group of American militiamen just before and during the Revolutionary War who held themselves in readiness for instant military service.


washington-freemason_big
George Washington, seorang Freemason

Freemasonry adalah Gereja Lucifer yang menyamar sebagai ordo persaudaraan mistik. Merupakan barisan terdepan Illuminati (Masonik Yahudi) para bankir bank sentral yang memulai Amerika Serikat dijadikan sebagai wahana untuk Tata Dunia Baru mereka.

Dalam kata-kata sesepuh Masonik, Manley P. Hall, "kita juga harus menyempurnakan tonggak rencana, mengatur kelengkapannya di sini untuk sebuah dunia persaudaraan bangsa-bangsa dan ras." ( ""The Secret Destiny of America," 1944.)

Freemason menawarkan cita-cita Amerika -- berupa kebebasan berbicara, kesempatan yang sama dan tidak ada pajak tanpa perwakilan - yang masih berlaku. Tapi rayuan mereka, baik untuk Masonik yang lebih rendah tingkatannya maupun untuk orang banyak, dirancang untuk memenangkan kekuasaan. Seperti Anda mungkin telah memperhatikan, janji-janji ini tidak sungguh-sungguh dipegang.

Kebanyakan sejarawan tidak akan memberitahukan kepada Anda mengenai semua ini. Dalam kata-kata Upton Sinclair: "Sulit untuk mendapatkan seorang pria untuk memahami sesuatu ketika pertimbangannya bergantung kepada ketidak pahaman mengenai hal itu."

Tetapi ada seorang sejarawan yang mengungkapkan kebenaran. Bernard Fay (1893-1978) adalah seorang Perancis berpendidikan Harvard. Ia dianggap sebagai "anti-Mason" karena bukunya yang berjudul "Revolution and Freemasonry: 1680-1800": yang diterbitkan tahun 1935 adalah merupakan salah satu dari sedikit yang mengungkapkan tingkat partisipasi Masonik dalam Revolusi di Amerika Serikat dan Revolusi Perancis. Dia memiliki akses ke arsip Masonik di Amerika Serikat dan Eropa. Sebenarnya buku tersebut menggambarkan simpatik kepada Freemasonry yang ditulis tanpa referensi kepada okult. Namun, sebagai seorang Vichy Perancis, ia kemudian membantu Nazi mendapatkan Mason selama Perang Dunia Kedua. Ia dipenjarakan setelah perang, tetapi diampuni pada tahun 1952 oleh Charles De Gaulle.

MASONIK AMERIKA

Fay menjelaskan bahwa pada tahun 1770-an, Amerika Serikat terdiri dari 13 koloni yang terisolasi dengan berbagai pemerintahan, afiliasi keagamaan, adat, sosial dan kelembagaan politik serta komposisi rasial. Pada waktu itu sebuah surat yang dikirim memakan waktu tiga minggu dari dari Georgia untuk sampai ke Massachusetts. Terjadi persaingan dan antagonisme yang kuat.

"Masonry sendiri berusaha untuk meletakkan landasan bagi persatuan nasional di Amerika karena [sebagai sebuah perkumpulan rahasia] bisa menyebar ke seluruh koloni dan bekerja dengan mantap dan dengan diam-diam. Perkumpulan tersebut dibuat dalam jumlah terbatas namun dengan para angota masyarakat terkemuka dari orang-orang yang mempunyai perasaan kesatuan Amerika, yang tanpa mereka ... di sana tidak akan ada Amerika Serikat. " (hal. 230)

"Pada tahun 1760 tidak ada kota, besar atau kecil, tempat di mana Masonry tidak bisa berkembang. Di mana-mana hanyalah khotbah persaudaraan dan persatuan." (230)

Benjamin Franklin, yang merupakan seorang Grand Master dari sebuah loji Perancis, waktu itu mengumpulkan jutaan Franc, uang tersebut penting sekali untuk membiayai pasukan George Washington. Dia adalah orang pertama yang mengajukan rencana konkret untuk sebuah kerjasama militer dan politik kepada Kongres Federal yang mewakili semua koloni. Ia mendirikan sebuah surat kabar di semua koloni sebagai mata rantai Masonik. Anda dapat membayangkan dari mana ia mendapatkan uang tersebut.

Fay mengatakan George Washington dan pasukan yang terdiri dari rakyat jelata terus menjaga semangat kemerdekaan tetap hidup. Ia mengatur banyak loji militer dan secara pribadi berpartisipasi dalam kegiatan mereka. Pada tanggal 27 Desember 1778 ia memimpin sebuah parade setelah Philadelphia direbut kembali:

"Dengan pedang bertengger di sampingnya, dengan pakaian lengkap Masonik, dihiasi dengan segala perhiasan dan lambang Persaudaraan, Washington berbaris di bagian depan sebuah prosesi khidmat dari 300 orang persaudaraan melalui jalan-jalan Philadelphia ke Christ Church, di mana sebuah acara Masonic Divine Service diadakan. Ini merupakan parade Masonik terbesar yang pernah terjadi di Dunia Baru. " (246)

"Semua perwira staf Washington yang dipercaya adalah kaum Mason, dan semua jendral yang memimpin pasukan adalah kaum Mason: Alexander Hamilton, John Marshall, James Madison, Jenderal Greene, Jenderal Lee, Jenderal Sullivan, Lord Stirling, dua orang Putnam (American soldier active in the French and Indian War and the Revolutionary War), Jenderal Steuben, Montgomery, Jackson, Gist, Henry Knox dan Ethan Allen adalah Mason. Mereka semua berkumpul di sekitar master Mason mereka, Washington dan mereka semua bertemu di 'Temple of Virtue', 'sebuah bangunan bersahaja yang membentuk empat persegi panjang dengan enam puluh meter, ketinggian satu lantai, sebuah pintu masuk yang diapit oleh dua pilar'.

"Monumen itu dibangun atas perintah oleh Kepala Staf Gabungan sebagai Balai Pertemuan untuk aktivitas loji. Suasana yang mengelilingi Washington adalah Masonik dan dapat dikatakan bahwa kerangka pikirannya Masonik." (hal. 250)

Fay menunjuk ke sesuatu yang "aneh" tingkat urutan atau hubungan antara kaum Mason di Amerika Serikat dengan tentara Inggris:

"Tampaknya bahkan mungkin bahwa kejadian yang terlupakan dan misterius yaitu kelonggaran beberapa serangan militer Inggris di Amerika, khususnya Howe bersaudara, memang disengaja dan karena keinginan Jenderal Inggris, seorang Masonik untuk mencapai penyelesaian damai ..." (251)

MENYERAHNYA CORNWALLIS

Dalam konteks ini, mungkin bijaksana untuk mengingat kembali pengakuan Jenderal Cornwallis ketika ia menyerah kepada Jenderal Washington di Yorktown (17 Oktober 1781.)

"Jonathan Williams mencatat dalam "Legions of Satan" 1781, bahwa Cornwallis mengungkapkan kepada Washington bahwa" perang suci sekarang akan mulai di Amerika, dan bila berakhir Amerika akan dianggap benteng kebebasan, tetapi jutaan orang lainnya tidak akan menyadari warga yang setia pada Kerajaan."

Cornwallis lalu menjelaskan apa yang tampaknya sebuah kontradiksi:

"Gereja-gereja Anda akan digunakan untuk mengajarkan agama Yahudi dan dalam waktu kurang dari dua ratus tahun seluruh bangsa akan bekerja untuk pemerintahan dunia yang agung. Bahwa pemerintah agung yang mereka yakini adalah Kerajaan Inggris. Semua agama akan dirembesi dengan agama Yahudi yang bahkan tanpa menjadi perhatian oleh orang banyak, dan mereka semua akan berada di bawah kendali all-seeing eye - si mata seribu (pent.) yang tidak nampak dari the Grand Architect of Freemasonry."

Senator Joseph McCarthy dalam pidato tahun 1956, melukiskannya dengan kata-kata:

"Cornwallis juga tahu betul bahwa kekalahan militer hanya merupakan awal bencana dunia yang akan menjadi universal dan bahwa kerusuhan akan terus berlangsung sampai pengendalian pikiran dapat dilakukan melalui agama palsu. Apa yang diperkirakan telah terjadi. Sebuah sketsa singkat sejarah keagamaan Amerika dan kita telah melihat Masonry merasuk ke dalam setiap gereja di Amerika dengan agama Phalik – phallic terselubung."

KESIMPULAN

Kita tidak dapat melihat persekongkolan Masonik Yahudi karena kita tidak terbiasa berpikir dalam kerangka ratusan tahun. Tetapi para bankir Illuminati telah memplot "tata dunia baru" (digambarkan pada uang dolar Amerka Serikat dengan ujung piramida Masonik yang terbuka) selama ribuan tahun.

Kita mungkin merasa senang dan merasa sakit menyaksikan desain mereka menjadi kenyataan. Seperti yang kita lakukan, penting untuk diingat bahwa orang-orang Amerika, dan pada kenyataannya semua orang, membiarkan dirinya ditipu.

Dalam kata-kata seorang pembicara dalam sebuah pertemuan rahasia B'nai Brith di Paris pada tahun 1936:

"Namun tetap merupakan rahasia kita bahwa orang-orang Goyim yang mengkhianati mereka sendiri dan kepentingannya yang paling berharga, dengan bergabung dengan kita dalam persekongkolan ini, harus tidak pernah mengetahui bahwa asosiasi ini adalah ciptaan kita dan bahwa sebenarnya mereka hanyalah melayani tujuan kita ...

"Salah satu dari banyak kemenangan Freemasonry kita, adalah bahwa orang-orang bukan Yahudi yang menjadi anggota Loji-loji kita, jangan pernah menduga bahwa sebenarnya kita memanfaatkan mereka untuk membangun penjaranya sendiri, yang di atas platform ini kita akan mendirikan takhta untuk Raja Universal Israel; dan seharusnya mereka tidak pernah tahu bahwa kita memerintah mereka untuk menempa sikap budak mereka yang merendahkan diri untuk masa depan Raja dunia kita."

Kabbalah Sebagai Bentuk Murtad Agama Yahudi

david-livingstone


"Meskipun sudah sejak lama ada kecurigaan diantara pemeluk agama Kristen kepada agama Islam, namun para sarjana menerima kenyataan bahwa tidak ada tradisi anti - Semit dalam ajaran agama Islam," tulis David Livingstone, seorang peneliti yang dihormati dan sudah memeluk agama Islam sejak tahun 1995.

Yang penting adalah bahwa Islam menawarkan pendekatan yang berbeda untuk memahami masalah "pemeluk agama Yahudi".1) Islam mengecam mereka, akan tetapi masih menganggap mereka sebagai Ahli Kitab [baik yang beriman maupun kafir-pent], sehingga meskipun kejahatan yang mereka lakukan, mereka masih diakui sebagai komunitas agama yang dihormati.

Jadi sepanjang perjalanan sejarah dalam lingkungan kerajaan Islam, para pemeluk agama Yahudi, Muslim dan Kristen telah hidup berdampingan secara damai. Orang yang beragama Yahudi bahkan diizinkan untuk mempertahankan Exilarch mereka sendiri, [Exilarch : salah satu dari garis keturunan penguasa komunitas agama Yahudi di Babylonia dari sekitar abad ke- 2 sampai awal abad ke-11.] dan mengatur kelompoknya sendiri sesuai dengan peraturan mereka, bahkan dengan hukum Talmud yang sudah menyimpang dari kebenaran sekalipun. Saya berpendapat bahwa hal tersebut menjelaskan mengenai luasnya rahmat Allah yang Maha Besar, dan juga terdapat pelajaran dalam ajaran Islam bagi kita semua tentang bagaimana memperlakukan orang lain, walaupun kita tahu mereka salah."

Islam mengatakan bahwa agama Yahudi awalnya memperoleh kebaikan dari wahyu Ilahi, akan tetapi kemudian berbalik murtad kepada Tuhan. Dewasa ini "Yudaisme" berarti Kabbalah dan Talmud.

Menurut Al-Qur’an, Allah menetapkan perjanjian dengan Bani Israel dan memilih mereka atas semua bangsa-bangsa di dunia untuk bertindak sebagai wakil -Nya di muka bumi.

Mereka diberi 10 perintah-perintah sederhana, semangat yang tercakup dalam diktum ini adalah: "do unto others as thou would have others do unto you, - lakukan kepada orang lain sebagaimana orang lain memperlakukanmu," yaitu, Golden Rule.

“Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israel (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” ( QS al-Baqarah 2: 83 )

Al-Qur’an kemudian melanjutkan dan menyebutkan nikmat apa saja yang telah diberikan kepada orang-orang yang beragama Yahudi, dan mengingatkan mereka tentang mujizat yang luar biasa yang telah mereka saksikan sendiri, akan tetapi mereka tetap dan terus-menerus menolak menyembah Allah dengan benar.

Selama berabad-abad Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus para nabi untuk memperingatkan bangsa Israel supaya menghentikan penyembahannya kepada dewa Kanaan, Baal dan Astarte, mereka membangun pilar phallic untuk para dewa tersebut, melakukan pengorbanan manusia serta perbuatan keji lainnya.

Akhirnya, mereka diperingatkan bahwa jika mereka tidak berhenti, mereka akan diasingkan. Itulah yang memang kemudian terjadi pada pergantian abad keenam SM, dimana ketika Nebukadnezar menangkap hampir seluruh penduduk Bani Israel dan di buang ke Babel, suatu periode yang dikenal sebagai masa pengasingan.

Al-Qur’an menceriterakan:
“Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam kitab itu: "Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar." (QS al-Isra’17: 4).“Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. (QS al-Isra’17: 5)
Saat kejadian itu di Babilonia dimana sejumlah orang-orang yang beragama Yahudi melakukan tindakan penentuan dari semua pelanggarannya, yaitu murtad. Alih-alih meninggalkan penyembahan kepada Baal, mereka malah memasukkannya ke dalam agama Yahudi, kemudian agama Yahudi di re-"interpretasi" kembali sesuai hawa nafsu mereka.

Agama Yahudi yang sudah di re-interpretasi itu akhirnya dikenal sebagai Kabbalah, di dalamnya termasuk unsur-unsur sihir Babilonia dan astrologi, dimana dengan diam-diam Lucifer dianggap sebagai Tuhan yang benar dari Alkitab, dan Lucifer disetarakannya dengan berbagai dewa kuno.

Namun tidak semua orang-orang yang beragama Yahudi ikut bertanggung jawab terhadap perubahan agamanya, melainkan hanya sebuah kelompok di antara mereka yang murtad, sebagaimana dijelaskan al-Qur’an:
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat2) -di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." (QS al-Baqarah 2:102)

Orang-orang yang beragama Yahudi murtad ini kemudian menyamarkan tujuan mereka yang sebenarnya dalam rangka untuk mendominasi dunia, dengan mengaku bekerja untuk memenuhi nubuatan Alkitab. Cara kerja mereka mendasarkan kepada keyakinan Luciferianisme, yang esensinya sama dengan " tujuan menghalalkan segala cara ".

Tapi sebaliknya, mereka menganggap bahwa tanggung jawab moralnya hanya untuk diri mereka sendiri, dan dengan asumsi yang salah ini menganggap dirinya menjadi "manusia pilihan" yang berarti menurut mereka bahwa Allah lebih menyukai mereka di atas semua bangsa. Karena al-Qur'an mengatakan:

“Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian (mu), jika kamu memang benar”. (QS al-Baqarah 2: 94)

Mereka dengan demikian semakin merusak pengertian perjanjian dengan Tuhan bahwa hal itu berlaku untuk mereka tanpa syarat, dan karena itu, bahwa janji Tuhan tentang kepemilikan atas tanah Israel, atau Zion, adalah untuk selamanya - mengikat, dan bahwa mereka akhirnya ditakdirkan untuk menguasai dunia, dengan kedatangan Mesias [Imam Mahdi-pent] mereka yang ditungu-tunggu.

Pada dasarnya, orang-orang yang beragama Yahudi sudah kehilangan pengetahuan "Spirit Hukum" yang benar, mereka beralasan telah dihukum oleh Yesus yang mengingatkan mereka bahwa dasar Hukum ini adalah untuk mencintai sesama, bukan hanya terhadap sesama penganut agama Yahudi saja, karena tetangga mereka juga adalah makhluk manusia juga.

Namun meskipun risalah Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam datang untuk memperbaiki wahyu Allah yang telah dirubah oleh orang-orang yang beragama Yahudi dan Kristen, beliau meramalkan bahwa kaum muslimin juga akan jatuh ke dalam kesalahan yang sama, "seperti masuk ke dalam lubang biawak".3)

Dan dewasa ini hal itu telah terjadi pada umat Islam, kaum Muslimin juga kini telah kehilangan pengetahuan Spirit Hukum, dan karenanya terperosok kedalam kontroversi yang tidak penting dan kondisinya dimana-mana ditindas oleh penguasa despotik,4) gagal untuk hidup sesuai dengan contoh dari orang yang sejati keimanannya.

---
Catatan pent:

  1. Menurut penterjemah tidak ada orang/bangsa Yahudi, Yahudi adalah salah satu dari tiga agama samawi yang dikhususkan untuk Bani Israel.
  2. Penterjemah sependapat dengan yang dimuat dalam tafsir al-Jalalin [terjemahan, Tafsir Jalalain hal. 53] bahwa kata ‘al-malikain’ dibaca dengan lam baris di bawah sehingga berarti dua orang raja. Karena sihir merupakan sesuatu yang diharamkan, baik belajar atau mengajarkannya. Menurut kami Malaikat tidak akan melakukannya, apalagi belajar dari setan, sebagaimana dijelaskan al-Qur’an dalam at-Tahrim 66:6 bahwa para malaikat tidak mendurhakai Allah.
  3. “Kamu akan mengikuti perilaku orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga kalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu ikut memasukinya.” Para sahabat lantas bertanya, "Apakah yang anda maksud orang-orang Yahudi dan Nasrani, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Siapa lagi (kalau bukan mereka)?" (HR Bukhary)
  4. Dari Abdullah bin Umar dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadapkan wajah ke kami dan bersabda: "Wahai golongan Muhajirin, lima perkara apabila kalian mendapat cobaan dengannya, dan aku berlindung kepada Allah semoga kalian tidak mengalaminya; (1) Tidaklah kekejian menyebar di suatu kaum, kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan kecuali akan tersebar di tengah mereka penyakit Tha'un dan kelaparan yang belum pernah terjadi terhadap para pendahulu mereka. (2) Tidaklah mereka mengurangi timbangan dan takaran kecuali mereka akan disiksa dengan kemarau berkepanjangan dan penguasa yang zhalim. (3) Tidaklah mereka enggan membayar zakat harta-harta mereka kecuali langit akan berhenti meneteskan air untuk mereka, kalau bukan karena hewan-hewan ternak niscaya mereka tidak akan beri hujan. (4) Tidaklah mereka melanggar janji Allah dan Rasul-Nya kecuali Allah akan kuasakan atas mereka musuh dari luar mereka dan menguasainya. Dan (5) tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan tidak menganggap lebih baik apa yang diturunkan Allah, kecuali Allah akan menjadikan rasa takut di antara mereka." (HR Ibnu Majah 4009

David Livingstone is the author of "Terrorism and the Illuminati." His website carries the same name.