Akhir bulan Mei lalu, dunia menyaksikan Israel mementaskan adegan dari serangan terhadap Freedom Flotilla menggunakan aktor dan efek khusus Hollywood, yang disebut “negatif ganda”. Para aktor berdiri di antara pekerja kemanusiaan damai, mengacungkan senjata.
Adalah hal yang alami bahwa Israel menghancurkan semua kredibilitas yang pernah dimilikinya. Bocornya sebuah kebohongan itu adalah satu hal, tapi kebohongan yang ini disampaikan khusus dengan stempel “Pemerintah Negara Israel”.
Ini murni bunuh diri. Hanya orang bodoh yang mau diperdaya – politisi di ketiak Komite Urusan Publik Amerika Israel (AIPAC) dan Fox News – yang benar-benar mempercayainya.
Apa yang diperlihatkan oleh Israel sebagai “pertahanan diri” sekarang merupakan sebuah aksi terorisme. Yang perlu diketahui adalah mengapa pemalsuan bukti aksi teroris menjadi sebuah industri di Israel, rezim yang menangani keamanan, termasuk video keamanan, di sebagian besar bandara dunia, termasuk di AS? Amerika telah menyewa jasa Israel – sebuah negara yang telah diketahui akan memberikan mereka Video Palsu, scan kontainer yang sudah diganti, atau pembacaan radiasi yang sudah direkayasa – untuk mengawasi pelabuhan, fasilitas nuklir, bandara dan banyak lagi lainnya.
Tidak diragukan lagi bahwa Amerika dibanjiri oleh intelijen dari Israel setelah 11 September. Agenda “mereka”, sejarah panjang dari dendam, telah dilunasi dengan ribuan nyawa warga Amerika, dan mereka yang masih tersesat.
Satu pertanyaan yang muncul: kenapa mengembangkan sebuah industri untuk memalsukan bukti-bukti terorisme? Pikiran pertama yang muncul tentu saja bahwa Israel memiliki industri milyaran dolar dalam menjual peralatan dan jasa keamanan, yang dikelola oleh personel Mossad yang kini dibolehkan bekerja di sektor swasta dan masih aktif melayani pemerintahnya. Tapi apakah negara itu telah melangkah lebih jauh? Jika kita bisa dan akan, seperti yang telah ditunjukkan oleh Israel, menambah orang di dalam rekaman video, maka kita juga bisa menghapusnya. Ketika kita melihat video “teroris Arab” memasang bom atau menembakkan senjata di Mumbai, apalagi yang tidak kita lihat? Apakah pelakunya sudah ditukar? Apakah sejumlah orang dihapus dari rekaman? Kenapa?
Sampai sekarang, kita telah melihat bukti bahwa Israel membuat paspor palsu dari negara dan agen mana pun yang mereka pilih. Kita juga telah melihat video-video yang diganti untuk menutupi pembunuhan warga sipil tak bersalah.
Dari sini bisa kita tebak bahwa ketika kita melihat sebuah video dari seorang remaja yang melemparkan batu kemudian tertembak, bisa jadi itu malah seorang anak kecil yang sedang membawa buku. Ini tepatnya yang dilakukan dengan video-video dari Freedom Flotilla dan tidak ada orang waras yang bisa membayangkan bahwa Israel memiliki teknologi secanggih itu tanpa pernah menggunakannya. (suaramedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar